» Home » »Asal Usul Kambing Etawa
Sponsor
Trend pasar adalah salah satu yang harus Anda perhatikan bila ingin memulai atau menjalankan suatu bisnis. Nah, salah satu yang menjadi trend saat ini adalah produk susu kambing. Mulai banyak orang yang melirik produk ini dan lebih memilih untuk beralih mengonsumsi susu kambing etawa bubuk organik dibandingkan susu sapi atau jenis susu lainnya. Salah satu alasan susu kambing etawa menjadi populer adalah karena tidak semua orang memiliki toleransi yang baik terhadap kandungan laktosa yang terdapat di dalam susu sapi.
Oleh karena itulah, susu ini dapat menjadi alternatif bagi orang – orang yang ingin sekali mengonsumsi susu, namun memiliki alergi terhadap susu sapi. Bicara mengenai susu kambing etawa, mungkinkah Anda penasaran dengan asal usul kambing etawa itu sendiri? Mengapa pula kambing etawa dinilai special sehingga banyak orang beralih dan menjadi hal yang marak belakangan ini? Mengenai hal tersebut dapat Anda pelajari dalam pembahasan berikut ini.
Dahulu kala, di negara India terdapat kambing perah terbaik, yaitu Jamnapari atau sering dipanggil dengan sebutan ‘Pari’ di mana arti dari kata tersebut adalah anggun. Hal ini bukan serta merta tanpa alasan, karena kambing Jamnapari memang memiliki penampilan yang ideal dengan tubuh tinggi dan leher yang jenjang. Langkah kakinya pun anggun dan selalu menampakkan senyum. Namun, kambing Jamnapari tidak dapat beradaptasi bila dipindahkan ke tempat lain, atau dapat dikatakan hanya mampu hidup di negara India, tepatnya di kota Delhi.
Akan tetapi beberapa waktu berlalu dan akhirnya tibalah saat ada bangsa Inggris yang membawa kambing Jamnapari untuk pergi jauh dari India, yaitu ke daratan Eropa. Setibanya di Eropa, kambing Jamnapari dibudidayakan dengan cara kawin silang dengan beberapa kambing lokal yang ada di Inggris. Sampai saat ini, kambing hasil perkawinan silang tersebut masih populer dan dikenal dengan jenis kambing Anglo – Nubian. Singkat cerita, dari daratan Eropa inilah keturunan kambing Jamnapari mulai menyebar ke seluruh dunia. Penyebaran tersebut terjadi saat penyebaran kapal dagang atau yang biasa disebut dengan VOC yang dimiliki bangsa Eropa untuk melakukan perniagaan di berbagai penjuru dunia.
Di zaman itu, kapal VOC yang tiba di Indonesia hampir selalu dalam kondisi ruang kargo yang kosong karena memang diperuntukkan mengangkut rempah – rempah dari Indonesia untuk dibawa ke Eropa. Suatu hari, sepasang penumpang asal Belanda mengetahui perihal kekosongan ruang kargo ini. Melihat hal tersebut, mereka sengaja membawa beberapa pasang kambing Jamnapari yang dimilikinya untuk dibudidayakan di Pulau Jawa, tempat tugas mereka yang baru. Pasangan itu selalu menyebut kambing yang dibawanya ini dengan Kambing Asal Etawah. Maka dari itu, kebanyakan masyarakat Jawa mengenal kambing keturunan Jamnapari sebagai Kambing Etawa yang sampai sekarang masih terus berkembang biak dan lebih dikenal dengan sebutan Peranakan Etawa (PE). Demikianlah sedikit sejarah mengenai asal usul kambing etawa di Indonesia.
Sponsor
Asal Usul Kambing Etawa
Sponsor
Trend pasar adalah salah satu yang harus Anda perhatikan bila ingin memulai atau menjalankan suatu bisnis. Nah, salah satu yang menjadi trend saat ini adalah produk susu kambing. Mulai banyak orang yang melirik produk ini dan lebih memilih untuk beralih mengonsumsi susu kambing etawa bubuk organik dibandingkan susu sapi atau jenis susu lainnya. Salah satu alasan susu kambing etawa menjadi populer adalah karena tidak semua orang memiliki toleransi yang baik terhadap kandungan laktosa yang terdapat di dalam susu sapi.
Oleh karena itulah, susu ini dapat menjadi alternatif bagi orang – orang yang ingin sekali mengonsumsi susu, namun memiliki alergi terhadap susu sapi. Bicara mengenai susu kambing etawa, mungkinkah Anda penasaran dengan asal usul kambing etawa itu sendiri? Mengapa pula kambing etawa dinilai special sehingga banyak orang beralih dan menjadi hal yang marak belakangan ini? Mengenai hal tersebut dapat Anda pelajari dalam pembahasan berikut ini.
Dahulu kala, di negara India terdapat kambing perah terbaik, yaitu Jamnapari atau sering dipanggil dengan sebutan ‘Pari’ di mana arti dari kata tersebut adalah anggun. Hal ini bukan serta merta tanpa alasan, karena kambing Jamnapari memang memiliki penampilan yang ideal dengan tubuh tinggi dan leher yang jenjang. Langkah kakinya pun anggun dan selalu menampakkan senyum. Namun, kambing Jamnapari tidak dapat beradaptasi bila dipindahkan ke tempat lain, atau dapat dikatakan hanya mampu hidup di negara India, tepatnya di kota Delhi.
Akan tetapi beberapa waktu berlalu dan akhirnya tibalah saat ada bangsa Inggris yang membawa kambing Jamnapari untuk pergi jauh dari India, yaitu ke daratan Eropa. Setibanya di Eropa, kambing Jamnapari dibudidayakan dengan cara kawin silang dengan beberapa kambing lokal yang ada di Inggris. Sampai saat ini, kambing hasil perkawinan silang tersebut masih populer dan dikenal dengan jenis kambing Anglo – Nubian. Singkat cerita, dari daratan Eropa inilah keturunan kambing Jamnapari mulai menyebar ke seluruh dunia. Penyebaran tersebut terjadi saat penyebaran kapal dagang atau yang biasa disebut dengan VOC yang dimiliki bangsa Eropa untuk melakukan perniagaan di berbagai penjuru dunia.
Di zaman itu, kapal VOC yang tiba di Indonesia hampir selalu dalam kondisi ruang kargo yang kosong karena memang diperuntukkan mengangkut rempah – rempah dari Indonesia untuk dibawa ke Eropa. Suatu hari, sepasang penumpang asal Belanda mengetahui perihal kekosongan ruang kargo ini. Melihat hal tersebut, mereka sengaja membawa beberapa pasang kambing Jamnapari yang dimilikinya untuk dibudidayakan di Pulau Jawa, tempat tugas mereka yang baru. Pasangan itu selalu menyebut kambing yang dibawanya ini dengan Kambing Asal Etawah. Maka dari itu, kebanyakan masyarakat Jawa mengenal kambing keturunan Jamnapari sebagai Kambing Etawa yang sampai sekarang masih terus berkembang biak dan lebih dikenal dengan sebutan Peranakan Etawa (PE). Demikianlah sedikit sejarah mengenai asal usul kambing etawa di Indonesia.
Sponsor